Friday, February 5, 2016

Pemeriksaan dalam kehamilan

Apa saja sih yang diperiksa pada saat wanita hamil?

Kehamilan adalah proses luar biasa rumit dan ajaib. Dalam kehamilan terjadi perubahan-perubahan pada diri wanita, baik fisik maupun psikisnya. Adalah sangat penting wanita mempersiapkan kehamilannya. Sebelum kehamilan, pastikan semuanya sudah siap sehingga kehamilan akan menghasilkan buah hati yang berkualitas.
Karena kehamilan adalah masa yang rawan baik bagi janin maupun bagi ibu, maka ibu hamil WAJIB memeriksakan diri selama hamil. Nah, inilah pemeriksaan yang wajib diketahui agar ketika periksa, ibu mendapatkan pelayanan tersebut:

1. Periksa Berat Badan dan tinggi badan
    Karena ibu hamil membawa janin yang makin lama makin besar, maka sudah sewajarnya terjadi kenaikan berat badan ibu hamil. hal ini wajar terjadi dan sudah seharusnya ibu hamil mengalami kenaikan berat badan tiap bulan. Bila berat badan tidak naik selama hamil, pastikan petugas kesehatan benar-benar memperhatikan dan memberi jalan keluar. Ini bisa dikecualikan untuk bulan pertama kehamilan.
   Kenapa ibu hami perlu diperiksa tinggi badannya? Ini untuk menapiskan adanya panggul sempit pada ibu hamil. Panggul sempit sering terjadi pada ibu hamil yang tingginya kurang dari 145 cm. Walaupun panggul sempit juga bisa terjadi pada wanita yang lebih tinggi. Nah, bila ibu hamil memiliki panggul sempit maka kemungkinan besar akan terjadi ketidaksesuaian antara luas panggul dan besarnya kepala bayi sehingga bayi tidak mungkin keluar secara normal. Ibu hamil yang tingginya kurang dari 145 harus bersiap untuk bersalin secara caesar, sehingga harus mempersiapkan diri jangan sampai berusaha untuk bersalin normal karena akan membayakan ibu dan bayi.

2. Periksa Tekanan Darah
    Pemeriksaan tekanan darah bagi ibu hamil sepertinya sepele tapi sebenarnya adalah vital. karena ada kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah pada kehamilan yang membahayakan bagi janin dan ibu yang sering terjadi pada saat kehamilan yang disebut dengan pre eklamsi / eklamsi. Hal ini ditandai dengan meningkatnya tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan disertai adanya protein yang abnornal pada urin (air kencing) setelah 20 minggu kehamilan pada ibu yang semula memiliki tekanan darah normal. Bila ini terjadi, maka ibu harus berada pada pantauan khusus karena kenaikan tekanan darah ini bisa berakibat fatal bagi ibu dan bayi. karena itu selalu tanyakan berapa tensi atau tekanan darah Anda.

3. Periksa Lingkar Lengan Atas (LILA)
   Pemeriksaan lingkar lengan atas ini sangat diperlupan untuk mengetahui kondisi gizi ibu hamil. Bila lingakr lengan atas (LILA) ibu hamil kurang dari 23,5 cm maka ibu ini berada pada kondidi Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ibu yang KEK harus segera dicari sebabnya dan segera ditangani. Apakah ibu hamil KEK ini karena kekurangan makan (faktor ekonomi), ataukah karena pola hidupnya yang ingin kelihatan langsing, atau karena dia mempunyai penyakit kronis atau yang lainnya.. Ibu hamil KEK ini perlu diupayakan mendapat makanan tambahan bila memang kekurangan makanan. Bila karena penyakit maka penyakitnya harus segera diatasi. karena di dalam tubuhnya ada janin yang sangat tergantung hidup dan pertumbuhannya dari sari makanan ibu.

4. Pemeriksaan Suhu badan
   Walaupun tidak demam, ibu hamil wajib diperiksa suhu badannya. Tentu saja dengan termometer. Mintalah pemeriksaan suhu badan ini dengan termometer ini apabila tidak mendapatkannya. Bukan dengan menempelkan tangan di dahi ibu. beberapa penyakit infeksi kadang terdeteksi dari pemeriksaan suhu tubuh. sehingga bila ditemukan suhu tubuh yang tidak nomal dapat segera terlacak dan ibu segera mendapat pertolongan.

5. Status imunisasi.
    Imunisasi apa yang wajib diterima ibu hamil? Imunisasi TT (tetanus toxoid). Imunisasi ini akan menekan kemungkinan bayi mengalami tetanus pada bayi (tetanus neonatorum) yang disebabkan oleh kuman clostridium  tetani. Petugas akan menanyakan riwayat imunisasi TT yang didapat untuk mengetahui status TT sekarang dan memutuskan apakah sekarang perlu diberikan imunisasi tersebut.

6. Pemeriksaan Hemoglobin dan tess laboratorium khusus
   Pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui kadar hemoglobin dalam darah. Bila di baewah normal, maka disebut anemia. Ibu hami amenia harus segera ditangani karena akan mempengaruhi kesehatannya dan kesehatan janin yang dikandungnya. tes laboratorium sesuai kondisi ibu.

7. Pemberian tablet tambah darah.
   Tablet tambah darah berguna mengurangi anemia. Bila ibu tidak anemia pun sebaiknya minum tablet tambah darah karena pada saat kehamilan terjadi "hemo dilusi" dimana kadae serum darah lebih banyak dari pada sel darah karena memberikan suplai kepada ibu dan janin. Ketika bersalin, ibu akan mengeluarkan darah 250 - 500 cc.  selain itu tablet tambah darah ibu hamil memiliki kandungan asam folat yang berguna untuk mencegah kecacadan dan membantu perkembangan janin.

8. Tinggi puncak rahim (tinggi fundus uteri)
    Pemeriksaan tinggi fundus uteri ini untuk mengeratui pertumbuhan janin apakah sesuai usia kehamilan atau tidak. Tinggi fundus uteri sesuai dengan pembesaran rahim karena perkembangan janin.

9. Periksa posisi janin (presentasi janin) dan denyut jantung janin
    Untuk mengetahui posisi janin cukup menggunakan  tangan. Bila kesulitan tenaga kesehatan akan menggunakan alat. Sedangkan untuk mengetahui denyut jantung janin bida didenganr dengan laenec alat seperti corong ynag ditempelkan ke perut ibu, atau dopler, atau kardio toko graf, dll. Ini untuk mengetahui kondisi janin di dalam rahim.

10. Tata laksana  kasus
    Apa itu? Adalah kewajiban petugas kesehatan bila menemui kondiri tertentu baik fisik maupun psikis ibu yang mengganggu bahkan mengancam kehamilannya untuk segera ditangani.

11. Temu wicara
    Adalah wawancara, percakapan, konseling mengenai kehamilan, resiko kehamilan dan persalinan, persiapan KB (keluarga berencana) dan kasus kasus yang perlu dipecahkan seputar kehamilan dan persalinan.

Itu adalah pemeriksaan WAJIB yang harus didapat ibu hamil. Nah,...sudahkah Anda mendapatkannya? Pastikanlah mendapatkan pelayanan tersebut. Minimal 4 kali dalam kehamilan. 1 kali pada triwulan (tiga bulan ) pertama kehamilan, 1 kali pada triwulan kedua kehamilan, 2 kali pada triwulan 3 kehamilan. jangan lupa bahwa 4 kali itu MINIMAL.....jadi usahakan lebih sering memantau kehamilan Anda....

Semoga bermanfaat